Wednesday, November 3, 2010

Jamur Akar Putih (JAP)


UPDATE 23/04/2012: Untuk saat ini, kami sendiri memakai PROMAX untuk mengatasi JAP (silakan baca hasil review promax di post selanjutnya)

Jamur akar putih (JAP) atau Fomes SP (sering disebut "komes" oleh petani) merupakan salah satu penyakit utama di tanaman karet. Penyakit akar ini apabila tidak segera ditanggulangi dapat mengakibatkan kematian tanaman dimana populasi per hektar turun dan berakhir pada penurunan produksi.

Cara mendeteksi JAP secara visual:
  • Daun kusam dan menguning, biasanya daun berbentuk seperti perahu terbalik.
  • Pokok yang terserang biasanya berbunga atau berbuah sebelum musimnya.
  • Apabila terdapat semut, pokok tsb wajib diperiksa
  • Korek tanah di sekitar pangkal pohon dan apabila terdapat benang-benang putih pada akar tanaman, maka pokok tersebut telah terserang JAP.
  • Daerah sisipan dimana pokok sebelumnya tumbang akibat JAP. Pokok-pokok tetangga juga wajib diperiksa.
  • Daerah yang masih terdapat tunggul-tunggul yang tidak dibersihkan pada saat pengolahan tanah. Tunggul-tunggul ini merupakan sumber makanan bagi JAP, jadi sebaiknya dibongkar.
Pencegahan
  • Pencegahan dilakukan sejak dini dimulai dari pengolahan tanah yang baik, seleksi bibit yang bebas dari JAP, sampai penanaman bibit di lapangan dengan penaburan belerang di lubang tanam. 
  • Pencegahan pada stadium awal ini dilakukan dengan menggunakan fungisida yang mengandung Triadimefon dengan dosis 5ml dicampur dengan satu liter air. Campuran satu liter ini disiramkan pada sekeliling pangkal batang pokok. 
  • Untuk tanaman yang terserang pada kondisi yang lebih parah, di mana terlihat adanya pembusukan akar, kaki gajah membengkak dan benang-benang putih semakin banyak, maka tanaman tersebut perlu di bongkar. Benang-benang putih yang menempel pada permukaan kulit akar dikerok sampai bersih. Bagian akar yang busuk di pahat kemudian dioleskan dengan  fungisida yang mengandung Triadimefon, kemudian dicampur dengan tepung dempul sehingga tekstur campuran seperti susu. Oleskan pada akar-akar yang dibersihkan terlebih dahulu. Bagian bawah akar yang tidak terlihat langsung oleh mata mesti di oleskan juga dengan menggunakan cermin. Tunggu hingga kering. Bagian dinding lubang tanam ditaburkan belerang, kemudian lubang di tutup dengan tanah yang bebas dari JAP (jangan menggunakan bekas tanah yang dibongkar). Sisa-sisa kulit akar yang dikerok, batang akar yang dipahat/penggal, dan tanah yang digali dikumpulkan di goni kemudian dibakar di tempat yang aman. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya penularan JAP ke tanaman yang sehat.

Akar yang terserang JAP

Stadium awal JAP hanya melekat pada permukaan akar

Bagian hitam menandakan akar tersebut telah mati. Walaupun setengah bagian lainnya masih hidup, kami putuskan untuk memotong akar ini juga guna mencegah penyebaran JAP ke akar tunggang.

Akar yang telah dibersihkan dari jap dioleskan dengan campuran fungisida yang mengandung Triadimefon  + tepung dempul

Penanaman kacangan dapat mempercepat pelapukan sisa-sisa tanaman sebelumnya, sehingga dapat mencegah penyebaran JAP

Motto: Never stop learning my friend.

Dasar Pengetahuan Lingkungan yang Baik untuk Tanaman Karet

Sebelum melalukan penanaman karet (atau pembelian tanah untuk kebun karet), sebaiknya diperhatikan dasar pengetahuan tentang lingkungan yang baik buat tanaman karet.

Tanah
  • Tanah yang cocok untuk tanaman karet adalah tanah berliat karena dapat menahan air dan unsur-unsur hara di bandingkan tanah pasir.
  • Untuk tanaman karet pH tanah yang optimal berkisar dari 5 - 6, sedangkan pH dibawah 5 dapat menghadang pertumbuhan dan produksi karet.
  • Kedalaman tanah yang baik adalah 1m dari permukaan tanah tidak ditemukan air tanah.

Iklim
  • Curah hujan yang paling baik untuk tanaman karet adalah 1500 - 3000mm/tahun.
  • Ketinggian tempat yang paling cocok untuk penanaman karet adalah 0-400 meter dari permukaan laut.
  • Tidak rawan angin kencang

Menurut saya sendiri, di dunia ini tidak ada yang sempurna. Begitu juga untuk tanaman karet, tidak ada tanah yang ideal ataupun iklim yang sangat cocok (global warming, hellooooo!!!) untuk tanaman karet. Info diatas hanyalah sebatas pedoman.

Good news!! Faktor keterbatasan atau kendala-kendala yang sering dihadapi petani karet telah bisa diatasi dengan teknologi dan ilmu pengetahuan yang kini tersedia. (Saya akan memberikan beberapa contoh berdasarkan pengalaman di lahan saya sendiri. Apabila cara saya salah, atau anda mempunyai cara yang lebih baik, mohon petunjuk) Contohnya:
  • Bila tekstur tanah berpasir, pemupukan sebaiknya dilakukan dengan cara "Pocketing" (sistim tanam).
  • Kendala tanah masam dapat dikoreksi dengan pemberian pupuk Dolomite daripada Kieserite.
  • Angin adalah salah satu momok untuk tanaman karet. Salah satu cara yang paling efektif untuk mengurangi serangan angin adalah topping atau pemenggalan.
  • Penggunaan klon-klon yang sesuai dengan ketinggian dan curah hujan di daerah lahan anda.
This is it. Semoga informasi di atas dapat berguna bagi teman-teman.

Motto: Never stop learning my friend.