Saya sering mendapat pertanyaan seperti ini dari teman-teman petani sawit. Kebanyakan dari mereka tertarik pada karet karena hasil per ha biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan sawit.
Namun, petani-petani ini selalu mengurungkan niatnya ketika mereka mendengar bahwa tanaman karet memerlukan 5-7 tahun baru dapat dideres(dibandingkan dengan sawit 3-4 tahun). Menentukan tanaman karet berdasarkan umur merupakan persepsi yang salah. Pokok karet dikatakan telah matang untuk disadap apabila ukuran lilit batang sudah mencapai minimum 45cm dengan ketebalan kulit 7mm. Saat ini, banyak perusahaan besar telah berhasil mempersingkat masa TBM menjadi 4 tahun.
Pada kebun kami sendiri, masa TBM hanya 3 - 3.5 tahun. Perlu digaris bawahi bahwa kondisi tanah dikebun kami adalah lempung berpasir, dan kandungan pasirnya mencapai 86% (berdasarkan hasil analisis tanah). Ini adalah kualitas tanah yang jelek. Tanah berpasir umumnya tidak dapat menampung air dan sangat miskin hara.
Secara genetik, bibit yang kami dapatkan pada awal penanaman bukanlah bibit yang jagur, begitu juga asal usulnya yang tidak jelas (tidak bersetifikat), dan berupa campuran klon PB260, RRIM600, dll
Namun demikian, kami berhasil mempersingkat masa TBM hingga hanya 3 - 3.5 tahun. Timbul pertanyaan saya: Bagaimana perkembangan tanaman apabila tanah dan bibit yang tersedia lebih baik dari kondisi sekarang? Saya percaya dengan kondisi yang lebih baik dipadu dengan cara perawatan dan pemupukan yang tepat, masa TBM dapat dipersingkat lebih cepat lagi (sekitar 2 - 2.5 tahun)
Selama 1.5 tahun kami menggunakan Promax, kerusakkan tanaman (infeksi akar) oleh JAP sudah bisa dibilang hampir tidak ada. Dengan pokok yang sehat, perkembangan tanaman juga makin membaik.
Disini perlu saya memberikan kredit kepada Team Promax. Metode dan saran yang diberikan oleh konsultan Promax memang sangat unik, tapi efektif. (Maaf, saya tidak dapat membocorkan semua teknik perawatan dan pemupukan ala Team Promax, kecuali anda adalah konsumen Promax). Tetapi saya dapat memberitahukan anda apa yang perlu dipakai pada kondisi tanah berpasir, dan itu adalah kompos.
Pembenahan tanah atau soil treatment yang disarankan oleh Team Promax adalah dengan menggunakan kompos. Kompos sangat berperan dalam perkembangan TBM kami yang singkat.
Fungsi kompos adalah:
1. Menahan (menyimpan) air, di mana air sangat minim di tanah pasir.
2. Menurunkan suhu tanah dengan kelembabannya. Pada tanah pasir, kandungan silica (gelas) sangat tinggi Ketika silica terkena sinar matahari, suhu di tanah berpasir akan naik dan umumnya lebih tinggi dibandingkan di tanah jenis lain. Suhu tanah yang tinggi ini dapat merusak akar.
3. Menaikan pH tanah dan meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah (merupakan barometer kesuburan tanah)
4. Kompos kaya akan mikroorganisma yang dapat membantu pembentukan dan perkembangan akar-akar hara.
Metode ini bisa dibilang sangat berani karena perlu kita ingat bahwa kompos merupakan sumber JAP. Tetapi, ini bukan masalah bagi kami dengan adanya aplikasi Promax. Selain disemprotkan pada pangkal batang, Promax juga disemprotkan di atas kompos untuk mencegah pertumbuhan JAP.
Fungsi lain Promax yang tak kalah pentingnya adalah pertumbuhan vegetatif tanaman. Promax dapat merangsang pertumbuhan akar-akar tersier dan quartet. Semakin banyak akar-akar halus ini, penyerapan hara atau pupuk oleh tanaman akan lebih efisien. Ini berarti pupuk yang kita aplikasikan ke tanaman lebih banyak diserap oleh tanaman daripada hilang (tercuci, atau menguap).
Fungsi lain Promax yang tak kalah pentingnya adalah pertumbuhan vegetatif tanaman. Promax dapat merangsang pertumbuhan akar-akar tersier dan quartet. Semakin banyak akar-akar halus ini, penyerapan hara atau pupuk oleh tanaman akan lebih efisien. Ini berarti pupuk yang kita aplikasikan ke tanaman lebih banyak diserap oleh tanaman daripada hilang (tercuci, atau menguap).
Semoga informasi ini bermanfaat bagi teman-teman :)
Berikut adalah bukti foto-foto yang saya ambil dari kebun kami kemarin:
Foto1: Gumpalan-gumpalan tanah itu adalah vermi compost atau kotoran cacing. Ini membuktikan tanah pasir yang dulunya minim akan mikroorgnisma, sekarang sudah berubah menjadi subur.
Foto2: Akar-akar halus mulai muncul
Foto3: Perkembangan akar halus pada kompos yang disemprotkan PROMAX
Foto4: Jumlah akar halus sangat minim pada sisi kiri dan kanan yang ditandai dengan warna kuning. Sedangkan pada area (merah)yang diaplikasikan kompos, akar-akar halus sangat banyak.
Foto5: Aplikasi kompos pada barisan pokok
Foto6: Penyemprotan PROMAX pada pangkal batang
Foto7: Tahun tanam 2009
Foto8: Rata-rata lilit batang pokok pada tanaman tahun tanam 2009 sudah mencapai 45cm
Foto9: Salah satu pokok tahun tanam 2009 yang lilit batangnya sudah diatas 50cm
Foto10: Tahun tanam 2010
Foto11: Tahun tanam 2010