Monday, November 26, 2012

JAMUR VS. PROMAX

Ini artikel yang saya dapat dari online library Universitas Sumatera Utara (USU) yang berjudul:

"Uji Patogenitas Biofungisida (Promax) Berbahan Aktif Bacillus chitinosporus Terhadap Penyakit Busuk Pangkal Batang (Ganoderma boninense Pat.) di Laboratorium"


Berikut adalah linknya:


http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/29960


FYI: Ganoderma boninense adalah jamur akar merah yang merupakan momok di perkebunan sawit. 

Mungkin teman-teman akan bertanya, apa hubungannya dengan Tanaman karet? 

Jamur Akar Putih (Rigidoporus lignosus atau Rigidoporus microporus) pada tanaman karet dan Jamur Akar Merah (Ganoderma Boninense) pada tanaman sawit keduanya merupakan golongan jamur. Zat kitin merupakan komponen utama pada dinding-dinding sel jamur, yang juga terdapat pada kerangka luar (exoskeleton) serangga. Sama pada serangga, zat kitin pada jamur ini sangat keras dan kuat yang berfungsi melindungi jamur dari bahaya. 



Gbr 1. Jamur Akar Merah (Ganoderma Boninense) pada tanaman sawit


Gbr 2. Jamur Akar Putih (Rigidoporus lignosus atau Rigidoporus microporus) pada tanaman karet

Promax mengandung bakteri Bacillus 
Chitinosporus yang menghasilkan enzim kitinase. Enzim tersebut mengurai dinding-dinding zat kitin sehingga jamur dapat mati. Perlu diketahui bahwa dinding-dinding sel jamur Ganoderma Boninense pada tanaman sawit lebih tebal dari jamur akar putih pada tanaman karet. Pada percobaan aplikasi Promax di kebun sawit kami, jamur ganoderma mati lebih kurang 14 hari setelah aplikasi, sedangkan jamur akar putih pada kebun karet kami memerlukan 8-10 hari baru mati. 

Berdasarkan laporan hasil penelitian USU menunjukkan bahwa persentasi efisiensi Promax menghambat pertumbuhan miselium jamur Ganoderma Boninense adalah sebesar 98,62 %. Ini adalah hasil yang luar biasa.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi teman-teman.

Saturday, November 10, 2012

Pembukaan Sadap

Sebelum dilakukan pembukaan sadap, tanaman yang akan disadap harus memenuhi beberapa kriteria:
1. Ukuran lilit batang harus >= 45 cm (diukur 100cm dari kaki gajah)
2. Minimum 50% dari populasi tanaman telah mencapai 45 cm

Alat-alat juga mesti disiapkan sebelum pembukaan sadap seperti: pisau deres, talang, mangkok, kawat penyangga, tali pengikat (terbuat dari ban dalam), ember lateks, keranjang lump, batu asah, dll.

Gbr 1. Kawat untuk menahan mangkok

Gbr 2. Tali kawat yang terbuat dari ban

Gbr 3. Pisau deres tarik (untuk deres bidang sadap bawah)

Arah bidang sadapan dapat digambar dengan 2 cara dan biasanya tergantung pada management kebun:
1. Bidang sadapan (mangkok) 90 derajat dengan jalan. Dengan cara ini memudahkan mandor untuk mengawasi penderes pada saat penyadapan. Selain itu, pokok yang dideres atau tidak dapat diketahui dengan cepat.
2. Bidang sadapan menghadap arah terbit dan terbenamnya matahari (timur dan barat). Cara ini dilakukan untuk mengurangi kelembaban pada bidang sadap,dimana kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan mouldy rot atau penyakit batang lainnya.

Cara menggambar bidang sadap:
1. Ukur lilit batang pokok pada ketinggian 100 cm dari kaki gajah. Lihat apakah ukuran lilit batang pokok tersebut telah matang (45cm) untuk penyadapan.

     
2. Tentukan arah bidang sadap.

3. Buat garis batas bidang sadapan 1/2 S (Setengah lingkaran) dengan menarik garis tegak lurus pada sisi kiri, dan satu garis lagi pada sisi kanan.


4. Pada ketinggian 130cm dari kaki gajah, dibuat tanda untuk ketinggian sadapan.


5. Gunakan mal (yang terbuat dari seng dengan sudut kemiringan 35-40 derajat) untuk membuat sudut sadapan.


6. Talang dipasang pada jarak kira-kira 10cm dari alur sadapan.


7. Mangkuk dipasang dengan kawat yang diikat dengan tali dan dipasang kira-kira 10 cm dibawah talang.


8. Buka bidang sadapan.



Semoga informasi ini bermanfaat bagi teman-teman.

Panen Perdana

Setelah beberapa tahun perawatan tanaman, akhirnya pada bulan awal november ini kebun kami memulai penderesan. Umur tanaman yang dideres adalah 3-4 tahun. 

Perlu diingat bahwa perawatan TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) sangatlah penting. Masa TBM yang singkat merupakan kunci sukses bagi investor. Semakin cepat tanaman karet mencapai ukuran lilitan batang 45cm, semakin panjang pula umur TM (berdasarkan rata-rata umur tanaman karet 25 tahun). Contohnya: Apabila masa TBM 5 tahun, maka jangka waktu yang dapat dideres pada masa TM (Tanaman Menghasilkan) hanya 20 tahun. Apabila masa TBM hanya 3 tahun, maka masa TM bisa mencapai 22 tahun. Ini berarti modal yang diinvestasikan lebih cepat balik, dan hasil produksi karet yang dihasilkan lebih banyak dan lebih panjang.

Hasil produksi karet untuk awal tahun pada umumnya minim karena DRC (Dry Rubber Content) atau Kadar Karet Kering pada tanaman muda masih rendah. Seperti kata orang kebun, pokok-pokok muda tersebut masih "belajar".

Sistim Sadap yang kami terapkan adalah D/3 (3 hari per sadap per ancak) atau lebih dikenal dengan sistim ABC. Maksimum pemakaian kulit adalah 2mm per sadap (2cm per pokok per bulan). Sistim penyadapan akan saya bahas lebih detail pada post selanjutnya.

Berikut adalah foto-foto dokumentasi yang saya ambil:

Gbr 1. Lateks mengalir ke mangkok melalui talang


    
 Gbr 2. Lateks dimangkok 

Gbr 3. Lateks sebelum dicetak menjadi slab harus disaring terlebih dahulu 

 Gbr 4. Lateks yang telah mengeras setelah dicampurkan dengan Deorub

Gbr 5. Slab karet


Semoga informasi ini bermanfaat bagi teman-teman.