Monday, March 18, 2013

SISTIM & INSPEKSI PENYADAPAN

Penyadapan pada tanaman karet dilakukan dengan melukai kulit pokok. Idealnya, pisau deres memotong pembuluh-pembuluh lateks tanpa melukai kambium. Namun di lapangan banyak kita jumpai penderes-penderes yang menyadap terlalu dalam hingga melukai kambium. Kulit pulihan dari luka tersebut akan timbul benjolan dimana dikemudian hari sudah tidak memungkinkan untuk dideres kembali. (FYI: Kayu karet yang banyak cacatnya (benjolan) tidak begitu berharga dibandingkan dengan kayu karet yang mulus)

Waktu Sadap dimulai pada jam 6:30 pagi (lebih pagi, lebih baik) hingga selesai sadap tidak lebih dari jam 9:30 pagi. Tekanan turgor sel pada tanaman akan melambat ketika sel kehilangan air seiring dengan makin siangnya hari (temperatur tinggi). Ketika tekanan udara mendekati tekanan turgor sel, maka kecepatan lateks mengalir akan melambat, sehingga lateks yang dihasilkan juga sedikit.

Tanaman karet disadap dari kiri atas ke kanan bawah. Mengapa demikian? Karena arah pembuluh-pembuluh lateks adalah dari kanan atas ke kiri bawah. Apabila disadap searah dengan pembuluh lateks, hanya beberapa pembuluh yang terpotong sehingga lateks yang keluar juga sedikit. Sebaliknya, apabila disadap dari kiri atas ke kanan bawah, dipastikan hampir semua pembuluh lateks terpotong sehingga menghasilkan lateks yang lebih banyak.

Jumlah populasi pokok per ancak disesuaikan dengan topography atau contour kebun. Apabila tanah kebun adalah rata, populasi pokok yang sesuai adalah 450-500 pokok. Untuk topography yang curam, dianjurkan hanya 300 pokok per ancak.

Tips: Kami menganjurkan setiap penderes memegang 2 pisau deres. Setelah menderes setengah ancak pertama dengan pisau deres pertama, pisau deres kedua digunakan untuk setengah ancak selebihnya. Ini bertujuan untuk menjaga ketajaman pisau sehingga kualitas sadapan lebih baik dan hemat waktu.

Penyadapan dapat dilakukan apabila:
  1. Lilit batang pokok telah mencapai 45cm (atau Diameter 15cm)
  2. Persentasi pokok per ancak yang bisa dideres telah mencapai 50% per ancak
Untuk menjaga kualitas sadap, perlu dilakukan training penyadapan terhadap calon-calon penderes. Hanya penderes yang memenuhi kualifikasi sajalah yang diperbolehkan menderes.

Sistim penyadapan yang dipakai kebun kami sekarang (TM-1) adalah:

 1/2 S D/3 
Keterangan:
  • 1/2 S - Bidang sadap dibagi menjadi 2.
  • D/3 - Setiap pokok disadap 3 kali sehari atau A B C.  Sistim D/2 (AB) tidak dianjurkan lagi karena dapat mengakibatkan tanaman stress yang menuju pada penyakit Kering Alur Sadap atau KAS.
  • Tanpa stimulasi ethrel. Pemakaian ethrel hanya diperbolehkan dari TM-3. 
FYI: Hasil lateks yang banyak tidak menentukan kualitas sadap baik. Namun sebaliknya apabila kualitas sadap baik, dengan sendirinya hasil produksi juga akan banyak. (Ini terjadi pada kebun kami. Diatas kertas, memang hasil produksi getah oleh penderes A adalah yang tertinggi. Namun pada saat saya memeriksa ancak penderes tersebut, terdapat banyak luka pada bidang sadapan karena sadapan terlalu dalam).

Untuk menjaga standard kualitas sadap, maka diperlukan inspeksi penyadapan. Sebaiknya, inspeksi penyadapan dilakukan minimum 3 bulan sekali (Pada kebun kami dilakukan sebulan sekali). Inspeksi penyadapan dilakukan untuk menentukan kualitas penyadapan penderes.

Beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam melakukan inspeksi penyadapan:
  1. Kedalaman sadapan adalah 1-2mm dari kambium. Kami menekankan 2mm sebagai standard kedalaman sadapan dari kambium daripada 1mm karena resiko kambium terluka lebih besar.
  2. Pemakaian kulit per sadap adalah 2mm maksimum yang diizinkan. Dengan sistim D/3, maka konsumsi kulit per bulan hanya 20mm atau 2cm.
  3. Sudut sadap adalah 35 - 40 derajat. Sudup sadat digambar terlebih dahulu pada saat penggambaran dengan mal.
  4. Luka kayu - besar atau kecil luka tersebut. 
  5. Alur sadap - apabila menyimpang atau kotor dapat menyebabkan lateks tumpah dan tidak mengalir ke mangkok. 
  6. Perlengkapan alat seperti mangkok, talang, dll. mesti lengkap dan bersih.
  7. Lump dan getah tarik sering tidak dipisah dan tidak dipungut. 
Hasil inspeksi penyadapan menentukan gaji penderes. Pada kebun kami, gaji penderes dinilai berdasarkan 2 bagian: Kualitas Sadap dan Hasil Produksi. Untuk TM-1 saja, kami memfokuskan kualitas sadap daripada hasil produksi (Kualitas:Hasil - 80:20). Ini bertujuan untuk membiasakan penderes menderes dengan standard kualitas sadap yang baik. Untuk TM-2 dan seterusnya, gaji penderes sebaiknya 50:50 berdasarkan kualitas sadap dan hasil produksi.

Semoga informasi ini bermanfaat.